Selasa, 26 Maret 2013

Perempuan yang mati saat melahirkan itu dihukumi mati syahid akhirot, maksudnya mendapatkan pahala seperti pahala orang mati syahid, namun dalam pengurusan mayitnya dihukumi sebagaimana mayit pada umumnya, dalam artian tetap dimandikan, dikafani dan disholati, meskipun bayi yang dikandung adalah hasil dari hubungan perzinaan. Sebab hukum haromnya berzina itu termasuk dalam khitob taklifi, sedangkan status syahid akhirot adalah hukum wadh'iy dimana tidak selalu ada keterkaitan antara keduanya, karena itulah ketentuan-ketentuan hukum seperti nifas tetap berlaku baginya. Namun, status tersebut sudah tidak berlaku apabila kematiannya disebabkan ia melakukan hal yang bertujuan untuk menggugurkan kandungan tersebut.
Kesimpulannya, perempuan yang mati dalam keadaan melahirkan bayi yang dihasilkan dari hubungan zina itu tetap dihukumi syahid akhirot selama matinya bukan karena melakukan aborsi. Wallohu a'lam.
Referensi :
1. Hasyiyah I'anatut Tholibin, Juz : 2  Hal ; 124
2. Hasyiyah Al-Jamal Ala Syarhil Manhaj, Juz : 2  hal : 193-194
3. Hasyiyah Al-Bujairomi Ala Syarhil Manhaj, Juz : 1  Hal : 488


Ibarot :
Hasyiyah I'anatut Tholibin, Juz : 2  Hal ; 124

وأما شهيد الآخرة فقط: فهو كغير الشهيد، فيغسل، ويكفن، ويصلى عليه، ويدفن. وأقسامه كثيرة، فمنها الميتة طلقا، ولو كانت حاملا من زنا

Hasyiyah Al-Jamal Ala Syarhil Manhaj, Juz : 2  hal : 193-194

أما الشهيد العاري عما ذكر كالغريق والمبطون والمطعون والميت عشقا والميتة طلقا والمقتول في غير القتال ظلما فيغسل ويصلى عليه
.........................
[حاشية الجمل]
قوله والميتة طلقا) أي، ولو من حمل زنا اهـ. شرح م ر ما لم تتسبب في الإجهاض اهـ. برماوي

Hasyiyah Al-Bujairomi Ala Syarhil Manhaj, Juz : 1  Hal : 488

قوله: والميتة طلقا) ولو من زنا ما لم تتسبب في الإجهاض ق ل
Posted by Uswah On 5:38 PM No comments

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan Ajukan Pertanyaan atau Tanggapan Anda, Insya Allah Segera Kami Balas

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin
  • Youtube

Arsip Blog